Jumat, 02 Januari 2015

Ke Cepu dengan Garuda Mas Super Executive

Majalahtransportasi.com - Hai rekan-rekan bismania, kali ini aku berkesempatan nulis report turing lagi nih. Kali ini berkesempatan mencicipi Bus Super Executive Garuda Mas, wah pokoknya recomended deh bus itu super nyaman. Rute kali ini aku mengambil Tangerang-Jakarta-Cepu-Ngawi, monggo disimak.

Karena kebetulan lagi ada beberapa hari waktu luang terbesit niat untuk jalan-jalan alias turing. Buka-buka website bismania dan fans pagenya di Facebook untuk cari-cari info barangkali ada bus atau rute baru yang baru di launch oleh operator bus di jawa. Beberapa jam buka halaman-demi halaman akhirnya dapet info yang menarik juga, PO.Garuda Mas sudah membuka kelas baru super executive untuk rute Jakarta-Cepu. Setelah buka beberapa halaman ke belakang ternyata menggunakan mesin Mercedes Benz terbaru, masing-masing MB 1626 dan 1830. Sejenak terdiam, pengen jungkir balik atau lompat kesana kemari teriak-teriak 'wow...' atau 'hore...hore bis baru' tapi entah mengapa ekspresi kegirangan itu tidak dituruti tubuhku. Kenapa aku sampe kegirangan? yah tak lain dan tak bukan karena ada si Mercedes 1830, sasis bus seharga 900 Jutaan lebih itu merupakan edisi terbatas dan hanya terdapat 50 unit di Indonesia.
Pulogadung - Pool PO Garuda Mas yang berlokasi di bilangan Pulogadung tampak berbeda malam ini (25/05). Selepas pemberangkatan terakhir bus kelas ekonomi beberapa orang berdatangan sesuai undangan salah satu kawan di pool garuda mas. Ya, mereka setia menanti kedatangan armada terbaru PO Garuda Mas yang sedang dalam perjalanan dari Malang ke Jakarta dan diperkirakan tengah malam hingga dini hari ini akan tiba di "sarang". Seperti yang diutarakan pak Darmawan pada awal tahun, PO Garuda mas akan memberikan kesan yang berbeda di dunia transportasi JKT-Pwdd dsk. Nampaknya pak Darmawan tidak ingkar janji, 8 unit RK8 (4 jetbus, 4 euroliner) 2 unit Jetbus "Real Eksekutif" terwujud sudah menjelang pertengahan tahun ini. 2 unit Real Eksekutif PO Garuda Mas tampil dengan livery yang berbeda dari livery armada-armada Garuda Mas sebelumnya. Balutan karoseri asal malang serta pintu tengah tentunya akan memberikan kesan tersendiri. Seperti apakah kejutan dan wujud Real Eksekutif PO Garuda Mas kali ini, meskipun telah beredar foto di dunia maya, nampaknya TS masih mengalami kesulitan dalam memperoleh ijin untuk share kepada rekan rekan bismania.com. Semoga kehadiran Real Eksekutif mampu memberikan warna dalam dunia transportasi Indonesia. Sumber: https://bismania/home/showthread.php?t=8400
Singkat cerita, keesokan harinya aku pergi ke pool Garuda Mas di Pulo Gadung untuk memesan tiket. Suasana pool siang itu cukup ramai oleh penumpang, nampak beberapa bus terparkir dengan rapi di halaman dan di bagian dalam ternyata juga banyak armada berwarna hijau tua itu menunggu keberangkatannya. Aku masuk ke sebuah ruangan ber ac, cukup sejuk mengingat di luar yang sangat panas. Aku melangkahkan kaki ku loket paling kanan, dua orang wanita menyambutku, di belakang mereka terdapat seorang pria yang berdiri mengawasi., terjadilah percakapan:

mbak: mau kemana mas?
aku: ke Cepu ada mbak?
tiba-tiba pria yang mengawasi di belakang loket nyeletuk
pria: super executive?
aku: iya, mau pesen buat Minggu
pria: oh, di loket yang sana mas (dengan jarinya menunjukkan)
aku beranjak ke loket yang ditunjukkannya
aku: mbak mau pesen super executive yang ke cepu, hari Minggu
mbak: mau duduk di no berapa mas?
aku: di sini aja mbak, yang paling depan
aku: kalo yang hari Jumat kursi ini kosong ngak? (menunjuk denah kursi no 1)
mbak: kosong mas
aku: owh yaudah yang hari Jumat aja mbak
mbak: loh ngak jadi Minggu?
aku: ngak, cuma pengen jajal (coba) busnya aja kok
mbak: oh....
 
Setelah menebus tiket seharga Rp 250.000 aku beranjak meninggalkan pool itu dengan rasa tak sabar menunggu hari keberangkatan. Hari dengan cepat berlalu, sampailah di hari keberangkatan. Pukul 10.00 aku meninggalkan rumah menuju terminal untuk menuju Pulo Gadung. Pukul 13.00 aku telah tiba di pool padahal waktu untuk kumpul pukul 14.00, 'ah masih sejam lagi' gumamku. Aku meninggalkan pool untuk mencari penjual makanan di sekitar sana untuk mengisi perut yang belum kuisi sejak pagi. Kudapati sebuah gerobak penjual soto ayam di pinggir jalan raya, tanpa pikir panjang aku memesan semangkok soto ayam dan segelah es teh untuk membasahi tenggorokan yang kering karena panasnya hawa siang itu. Selepas makan soto dalam perjalanan kembali ke pool ku bertemu dengan seorang penjual es cendol, hmm... kayaknya enak....apa yang terjadi? bisa ditebak sendiri ya.

Setibanya di pool aku terkejut, karena kudapati bus super executive tujuan Cepu yang berangkat kali ini adalah bukan yang bermesin 1830 tapi 1626 ahhh sial, dadaku meledak-ledak, menyesalkan ketidakberuntungan ini. Ah tapi tak apalah toh yang ini juga bis baru, pikirku mencoba mengusir pikiran negatif yang dari tadi menyelimuti hati. Kudatangi loket untuk melapor kedatangan dan memberikan tiket milikku, ditulislah '7871' di bagian depan tiket dan segera dikembalikannya kepadaku. Bus akan diberangkatkan pukul 15.00, sambil menunggu keberangkatan aku memilih duduk-duduk di dalam ruangan itu sambil chatting lewat handphone.
  
Menjelang pukul 15.00 pengumuman berkumandang, penumpang tujuan Cepu kelas super executive dipersilakan untuk masuk ke dalam bus. Aku beranjak meninggalkan ruangan ber ac itu menuju ke bus, di depan pintu masuk bus seorang pria, mungkin crew bus ini meminta untuk menunjukkan tiketku. Dilihatnya sejenak dan diambilnya lembar kedua dari tiket itu, lantas menyananyak akan turun dimana nanti? spontan ku jawab 'Cepu', 'ngih monggo' jawabnya sambil mempersilakanku masuk ke dalam bus.                              

                                              photo by yudhie krisdianto, gmm mania facebook
  
Begitu memasuki bus aku cukup terkagum, 'wah keren', interior bus ini sangat bagus menurutku. Dengan total 18 seat penumpang bisa dibayangkan leganya kabin bus ini ditambah dengan adanya smoking room dan dispenser di bagian belakang menambah kesan modern dan mewah. Sejenak dengan asiknya aku mondar mandir ke bagian depan dan belakang untuk foto-foto sampai tersadar ketika menengok ke bus sebelah yang berjarak sangat dekat sehingga aku dapat dengan jelas melihat suasana di dalam bus itu dan ternyata aku menjadi pusat perhatian mereka, 'wah malu....' secepat kilat aku menuju ke kursiku di bagian paling depan dan tak sedikitpun menoleh ke bus sebelah.

  
Tak beberapa lama penumpang lain masuk ke dalam bus, tepat pukul 15.00 bus meninggalkan poolnya di depan PTC Pulo Gadung berbarengan dengan bus kelas executive yang berjalan di depan. Lalu lintas sore itu sangat padat, tiga jalur jalan penuh dengan kendaraan dan di jalur paling kiri terdapat banyak sekali motor yang mencari-cari celah jalan untuk dapat terus melaju. Ketika dalam perjalanan menuju gerbang tol Cakung sempat beriring-iringan dengan bus Gunung Mulia tujuan Solo dan apa yang terjadi ? penumpang bus itu pada ngeliatin ke bus kita lho...bahkan sampai ada yang nunjuk-nunjuk dengan jarinya. Bus memasuki tol cikampek dan berjalan cukup santai, sore itu tak hanya jalan raya yang padat tol pun sangat padat. Bus keluar tol Bekasi untuk menaikkan penumpang di agen bulak kapal, di sepanjang daerah ini memang banyak terdapat agen-agen bus malam, tak heran banyak kujumpai bus lain seperti Rosalia Indah, Maju Lancar, Gajah Mungkur, dll yang terparkir di sisi jalan. Setelah menaikkan dua orang penumpang bus kembali berjalan dan masuk tol Cikampek.

Kali ini bus dipacu di kisaran 90 km/jam, di keramaian sore itu bertemu dengan Kramat Djati berbalut body setra selendang, body classic yang elegan. Cukup sulit untuk mendahuli bus ini karena kanan kiri sangat padat ditambah bus itu menambah kecepatan begitu sadar kami membuntutinya di belakang.  Cukup lama bus kami mengekor di belakang bus ini dan ketika jalur kanan kosong driver banting stir ke kanan dan akhirnya mendahului bus itu. Tak lama bertemu dengan Agra Mas ekonomi tujuan Cikarang, bus itu berjalan cukup santai di lajur tengah ketika bus kami hendak mendahuluinya lewat bahu jalan namun gagal karena ada truck container di depan. Bus akhirnya pindah ke jalur tengah karena di lajur paling kiri banyak rombongan truk, Agra mas yang sempat didahului tadi pun ngacir di meninggalkan bus kami dari kanan. Ketika sedang mencari celah untuk mendahului truk di depan tertangkap oleh mataku si raja pantura 'bus Sahabat' yang dengan garangnya membantai truk-truk di lajur kiri dari bahu jalan tol.

Pukul 16.45 keluar tol Cikampek bus menaikkan seorang penumpang di agen cikopo. Kondisi lalu lintas ramai lancar dari arah berlawanan kujumpai banyak bus Bhineka dan Luragung Jaya yang hendak menuju Jakarta. Bus sedang berjalan santai ketika di depan sebuah bus Pahala Kencana berlari dengan kencangnya. Bus kami ikut menambah kecepatan dan membuntuti bus itu namun tak ada niat untuk mendahuluinya sepertinya. Beberapa kali lajur kanan kosong namun driver tidak berupaya untuk mendahuluinya. Tak lama kurasakan busini menurunkan kecepatannya dan Pahala Kencana tadi meninggalkan kami jauh di depan. Kondisi jalan ke arah Indramayu ini beberapa titik kutemui bergelombang dan tidak rata, untungnya bus ini dilengkapi dengan air suspension jalanan yang tak rata benar-benar tak terasa ada hentakan sangat nyaman sekali untuk perjalanan jauh.

Pukul 18.15 selepas magrib bus memasuki rumah makan untuk istirahat dan memberikan servis makannya. Selepas solat aku menukarkan kupon makan dengan sepiring nasi dengan sepotong ayam dan sayur plus segelas teh anget, cukup untuk mengisi perut malam ini. Selepas makan aku memilih untuk masuk ke dalam bus saja menikmati kenyamanan kursi yang cukup besar dan tebal. Setelah beristirahat selama 30 menit bus melanjutkan perjalanan, baru keluar rumah makan berjumpa dengan Pahala Kencana kembali, kali ini dengan body jetbus engine 1526 sepertinya. Kali ini wow driver cukup agresif, beberapa kali mencoba mendahului PK itu dari lajur kiri namun cukup sulit karena ada kendaraan lain di depannya. Sedang asik-asiknya mengejar bus itu didepan nampak terjadi kemacetan, bus melambatkan kendaraan begitupun dengan PK di depannya. Ternyata sumber kemacetan karena banyaknya kendaraan yang melambatkan lajunya untuk melihat dua buah truk yang terjun ke sungai. Kondisi truck yang dapat kuingat cukup ringsek, yang harusnya di atas ada di bawah yang dibawah malah ada di atas.

Selepas kemacetan kecepatan kembali dipacu melanjutkan pengejaran bus PK tadi namun bus kami terhenti karena lampu merah sehingga bus tadi menghilang jauh di depan. Suasana malam itu cukup sunyi di kabin, TV yang sejak sore tadi dinyalakan akhirnya dipadamkan. Selepas melewati Indramayu kujumpai konvoi tujuh unit truck Volvo baru keluar dealer sepertinya yang berjalan cukup kencang. Kembali bertemu dengan bus malam, kali ini Laju Prima, dengan mudah dilewati dengan kecepatan 100km/jam tanpa memberikan perlawanan. Laju Prima berhasil dilewati kali ini di depannya ada bus Handoyo tujuan Yogyakarta yang berlari kencang berhasil dilewati dengan perjuangan yang cukup berat. Bagaimana tidak, jalanan sangat ramai dengan truk baik yang searah maupun yang berlawanan arah sehingga butuh waktu hampir 15 menit untuk dapat mendahuluinya.

      
Pukul 20.00 bus kami masuk tol Palikanci namun kemudian keluar di Plumbon. Tak jauh dari exit tol bus berhenti di garasi Garuda Mas Cirebon untuk kontrol kemudian mengarungi lalu lintas kota Cirebon yang lengang malam itu. Waktu terus berputar ketika aku tiba di Kota Tegal jam 21.00, tak banyak bus searah yang kujumpai disini justru yang ke arah barat yang banyak berlalu lalang. Memasuki kota Pemalang banyak terdapat perbaikan jalan dimana-mana alhasil perjalananku tersendat di beberapa titik, dari arah berlawanan dapat kulihat rombongan Kramat Djati dan Laju Prima yang ke arah barat. Pukul 22.20 masih di dalam Kota Pemalang, akhirnya kujumpai juga bus yang searah, sebuah bus Ismo. Dengan lincah driver membuntuti bus tersebut dan berhasil menyalipnya ketika dari arah berlawanan tak ada kendaraan.

Pukul 23.00 aku tertidur, tersadar kembali jam 12.30 ketika bus akan masuk RM.Sari Rasa, Kendal. Begitu memasuki RM aku memilih untuk di dalam bus saja, entah kenapa malas untuk keluar. Dari dalam aku dapat melihat beberapa bus yang juga terparkir di depan RM, Rosalia Indah, Harapan Jaya, Gunung Harta, Gunung Mulia, dan Kramat Djati yang baru saja tiba dengan perlahan memarkirkan dirinya dengan hati-hati. Ketika menunggu keberangkatan aku teringat kalau di bus ini terdapat fasilitas dispensernya, dan ketika berangkat tadi para penumpang diberikan gelas plastik lengkap dengan kopi, teh, dan gulanya. 'Ah kesempatan' pikirku, aku langsung menuju ke bagian belakang dimana dispenser itu berada dan merobet kopi sachet beserta krimnya dan ditumpahi dengan air panas, nikmat, dingin-dingin minum kopi.

Setelah beristirahat selama kurang lebih 20 menit bus melanjutkan kembali perjalannya, beberapa saat aku kaget karena wusss... sebuah bus Kramat Djati dengan stiker bertuliskan BATANA dengan ganasnya mendahului busku, spontan sang driver menambah kecepatan dan membuntutinya. Dua bus ini berjalan beriring-iringan beberapa kali bersama-sama mendahului bus lain namun pada akhirnya busku tak mampu menyalipnya karena banyaknya truk. Pukul 01.30 bus memasuki Terminal Mangkang Semarang, sangat sepi sekali terminal ini bahkan hanya satu dua bus yang kujumpai perpal di terminal ini berbanding dengan Terminal terboyo yang ramai. Selepas Mangkang bus masuk tol, di tol pun sangat sepi sekali pagi itu, hanya beberapa truk yang sempat kujumpai. Bus berbelok ke kiri mengambil jalur ke arah Purwodadi. Sepanjang perjalanan menuju Purwodadi kondisi jalannya sangat tidak baik, hampir seluruhnya bergelombang dan di beberapa titik berlubang tapi karena dilengkapi air suspension santai aja deh tetep nyaman.   

Pukul 02.40 masuk Kota Purwodadi dan tiga orang penumpang turun disini. Kondisi lalu lintas pun masih sangat sepi namun di beberapa tempat sudah tampak geliat ekonomi warga sekitar dari ramainya pasar yang kujumpai pagi itu. Lepas Purwodadi bus mengarah ke Kota Blora dan akhirnya tepat pukul 05.40 aku tiba di Kota Cepu. Memasuki Cepu satu persatu penumpang turun menyisakan tiga orang penumpang yang hendak turun di terminal termasuk aku namun crew bus mengatakan kalo bus tidak lewat terminal akhirnya aku meminta untuk diturunkan di tempat yang dilewati bus jurusan Ngawi. Disebuah pertigaan aku diturunkan dan driver menunjukan ke arah dimana sebuah bus sedang ngetem, 'itu di depan situ ada bis Gunung Mas yang ke Ngawi mas' ujarnya. Dengan mengucapkan terima kasih kepada driver dan seorang crew aku turun dari bus, diluar tampak beberapa tukang becak yang menawarkan jasanya namun ku tolak dan dengan cepat aku menuju tempat bus ngetem yang ditunjuk driver tadi.

  
Dengan cepat aku masuk ke dalam bus Gunung Mas itu, wah ternyata masih kosong, aku memilih untuk duduk di kursi paling depan samping supir. Bus ngetem sekitar 20 menit dan akhirnya mulai berjalan dengan kursi yang beberapa masih kosong. Sepanjang jalan menuju Ngawi ini banyak yang naik turun terutama anak sekolahan, bus pun dengan cepat sarat dengan penumpang. Kondisi infrastruktur jalan agak kurang baik juga nih, jalan rusak dimana-mana, tepatnya sih bisa dibilang bergelombang dan tidak rata jadi getaran di dalam bus sangat terasa dan membuat perjalanan menjadi kurang nyaman. Setelah perjalanan 2 jam kurang lebih pukul 9 aku tiba di Kota Ngawi. Yak selesai pulalah report kali ini. Thanks....
Update: Per 28 Januari 2013 Garuda Mas kelas Super Executive turun kelas menjadi Executive
Video:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar